Al-Qur’an Sebagai Metode Terapi Penyakit (Shifa’) di Masa Pandemi Covid-19

Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi manusia, bahkan dinyatakan secara khusus sebagai hudan, shifa’ dan rahmah orang-orang beriman. Namun terkait konteksnya dengan penyakit metode terapinya spesifik tidak dijelaskan rinci oleh al-Qur’an, sehingga membutuhkan penafsiran penjelasan untuk dapat memahaminya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian: 1) Bagaimana tinjauan faktor-faktor yang mempengaruhinya menurut al-Qur’an alKarim?. 2) terapi (shifa’) beriman di masa pandemic covid 19?. Jenis penelitiannya kepustakaan (library research), dimana sumber datanya diambil dari kitab-kitab, buku-buku, jurnal-jurnal lain sebagaimnya ayat-ayat maradh, memperngaruhinya beserta melingkupinya pendekatan analitik tematik. Kesimpulan suatu kondisi atau keadaan upnormal pada diri seseorang mengganggu merusak kesehatan fisik, mental spiritualnya (jiwa raganya), karena dipengaruhi faktor pola makan, tekanan psikis spiritual pengaruh jin serta syetan (‘ain sihir) qulub meliputi aql, nafs ruh utamanya. adalah: a) bertaubat kembali kepada Allah mengendalikan (taubatan nasuha beramal sholeh). b) mengatur makannya sehat berkualitas (halalan thayyiban) menghindarkannya semua dilarang, termasuk israf. c) Membaca mendengarkan (ruqyah).